BANYUWANGI,Warta Polri- Pembangunan gedung sekolah dasar negeri di kabupaten Banyuwangi propinsi Jawa Timur bisa dinilai masih belum merata. Hal ini terbukti diwilayah kabupaten yang dikenal dengan ikon Geo Park Ijen tersebut masih ada sekolah dasar negeri yang masih kekurangan ruang belajar /ruang kelas.
Seperti kondisi yang terjadi di SDN 3 Pakistaji kecamatan Kabat kabupaten Banyuwangi ini. Sudah bertahun-tahun lamanya sekolah dasar negeri yang berlokasi di dusun Dadapan Kepuh ini kekurangan ruang gedung untuk belajar bagi anak anak generasi bangsa di daerah tersebut .
Bahkan sekolah dasar milik pemerintah ini pun tidak memiliki ruang perpustakaan dan ruang kantor utk guru dan kepala sekolah yang permanen.
Akibatnya untuk mengatasi kekurangan tempat belajar itu,kepala sekolah terpaksa mengambil kebijakan dengan menyekat memakai triplek setiap kelas menjadi dua ruang belajar.
Kepala SD Negeri 2 Pakistaji, MNastain, SPd kepada Media Warta Polri membenarkan kondisi sekolahan yang ia pimpin.
“Saya bertugas disini baru tahun 2020 lalu. Saat itu kondisinya ya memang kekurangan ruangan belajar.”terang Nastain yang juga menggeluti usaha pertukangan kayu itu.
Dikatakan Nastain, sekolah ini ada 5 ruang kelas. Dua kelas utuk ruang guru dan kepala sekolah. Sedang yang satu digunakan untuk perpustakaan. Praktis yang ruang belajar hanya 3 ruang.
“Tahun 2022 ini baru dapat tambahan 1 ruang kelas. Idealnya seharusnya perlu 2 gedung ruang belajar lagi. Sehingga tiap kelas menempati 1 ruang belajar. Ya kami akan mengajukan lagi agar ada tambahan gedung untuk belajar. Biar siswa belajar dgn tenang” tutur Nastain dengan penuh semangat.
Sejak lama sekolah ini hanya memiliki 5 ruang kelas. Itupun letaknya terpisah berajauhan. Satu gedung terbagi 3 lokal kelas sedang satunya yang 2 kelas terpisah sekitar 200 meter. Tahun ini baru dapat tambahan 1 bangunan gedung dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.(pri)